Label

Selasa, 24 Februari 2015

Tari Tradisional Kamboja


Seni dan pertunjukan tradisional Kamboja biasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Khmer pada beberapa abad lalu, seperti yang digambarkan pada pahatan atau relif yang terdapat pada dinding-dinding candi Angkor Wat. Sayangnya, saat Khmer Merah memegang kekuasaan di Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979, banyak seni Khmer yang dilarang dan dihancurkan, termasuk candi-candi bersejarah mereka. Banyak juga penari tradisional, penyanyi tradisional, dan artis-artis yang dibunuh. (Klik image di sebelah kiri ini untuk melihat foto yang lebih besar).

Saat ini, Kamboja dengan bantuan dari negara-negara asing, mencoba untuk menghidupkan kembali seni dan budaya tradisionalnya yang indah itu. Kini pertunjukan-pertunjukkan seni tradisional Khmer, seperti tarian Apsara, paling banyak diadakan oleh pihak-pihak swasta, seperti hotel dan restoran.



Tari Tradisional Kamboja (Robam)

ROBAM APSARA

Ratusan tahun lalu, Robam (tari) Apsara ditampilkan hanya untuk anggota Kerajaan Khmer, walaupun kemudian tarian ini juga ditampilkan kepada publik untuk perayaan-perayaan khusus di Kerajaan, seperti perayaan setelah menang dari perang. Akan tetapi sebuah serangan yang dilakukan Kerajaan Siam (sekarang Thailand) pada abad ke-15 berimbas ke Robam Apsara. Serangan tersebut memaksa Kerajaan Khmer untuk memindahkan ibu kota mereka ke Phnom Penh dan sejak itu tarian ini pun kembali hanya dipertunjukkan secara terbatas bagi kalangan istana.
sumber : http://www.jotravelguide.com/phnom_penh_kamboja/seni_dan_budaya_khmer.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar